Katanya Sudah Merdeka, Kok Masih Makan Mie Instan?
"Kemerdekaan ialah hak segala bangsa." Kutipan ini mengisyaratkan bahwa setiap orang atau individu atau manusia berhak atas sebuah kemerdekaan tak terbatas pada ras, etnis, suku, bangsa bahkan agama.
Secara umum merdeka diartikan sebagai sebuah kebebasan dari penjajahan. Namun kini, merdeka dapat dimaknai secara luas. Sangat konyol rasanya jika setiap orang dibatasi dalam memaknai merdeka, sementara esensi merdeka adalah adanya kebebasan. Setiap orang tentu punya persepsi dalam mendefinisikan makna merdeka.
Boleh jadi seorang juru parkir mendefinisikan makna merdeka yaitu ketika banyak kendaraan yang diparkirkan kepadanya. Atau makna merdeka bagi seorang pedagang online shop ketika kebanjiran order. Seluas itu orang-orang dalam memaknai merdeka dalam hidup mereka.
Namun, apa jadinya jika merdeka ini dimaknai oleh anak kos. Kebetulan aku adalah anak kos, hal tersebut menarik hatiku untuk berbincang dengan salah seorang temanku yang juga anak kos. Apakah anak kos punya persepsi yang sama dalam memaknai merdeka? Atau bahkan muncul makna yang berbeda dari setiap orangnya.
Kata temanku merdeka itu ketika kita dapat memilih keputusan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Selain itu, dia juga mengatakan merdeka itu ketika tanggal muda. Tanggal muda dimana kita dapat menjalani hedonisme, makan dan jajan apapun yang diinginkan.
Lumayan menarik jawabannya, kemudian ku tanya kembali, "kalau tanggal muda adalah kemerdekaan, lalu apakah makna dari tanggal tua?." Menurutnya tanggal tua adalah kesengsaraan dari penjajahan. Dimana tidak ada kebebasan untuk memilih makanan, kecuali mie instan yang menjadi salah satu alternatif bahan pangan yang dapat dimanfaatkan.
Layaknya singkong pada era penjajahan dulu, mie instan menyelamatkan perut anak kos dari kelaparan. Bahkan tak jarang mie instan ditimbun dalam kamar kos sebagai persediaan menghadapi masa penjajahan tanggal tua.
Aku pribadi cukup pro dengan makna dari persepsinya yang aga menggelitik itu. Secara singkat aku menyimpulkan jika kamu masih makan mie instan di tanggal tua berarti kamu masih terjajah dan belum merdeka, kecuali kamu memaknai merdeka yang berbeda dengan kami.
Namun, bagaimanapun setiap anak kos memaknai merdeka, secara sederhana jika urusan perut belum terselesaikan boleh untuk dikatakan belum merdeka menurut hemat kesejahteraan dan kemakmuran. Artinya mayoritas anak kos memang belum merdeka seutuhnya. Katanya sudah merdeka, tapi kok masih makan mie instan.
Terima kasih sudah membaca!
Komentar
Posting Komentar