Kehidupan Anak Akuntansi si Manusia Kalkulator yang Tidak Dimiliki Oleh Jurusan Lain

Ilustrasi (Sumber: @akuntansi.bisa)


Halo sobat, di artikel kali ini aku akan membahas mengenai kehidupan anak akuntansi si manusia kalkulator, hehe. Jadi karena aku adalah seorang siswa SMK akuntansi, sedikit banyaknya aku tahu kehidupan yang dirasakan oleh anak akuntansi.

Kalau bicara mengenai akuntansi pasti pikiran kalian langsung tertuju pada uang, ngitung dan kalkulator. Nah, tiga (3) elemen inilah yang menjadi makanan kami para anak akuntansi setiap harinya.

Setiap hari ngitungin uang tapi wujud uangnya ga pernah nampak. Setiap hari juga harus ngitungin utang dan beban perusahaan, sementara utang dan beban hidup sendiri aja masih numpuk, hadeh.

Tetapi kami tetap semangat dan bangga, karena kami memiliki kehidupan yang anak jurusan lain tidak memilikinya. Ingin tahu apa saja, simak pembahasan di bawah ini.

1. Kalkulator Bagian Dari Kehidupan

Coba bayangin deh ngitung duit sampai milyaran tanpa kalkulator. Mungkin auto geger otak yang ada. Maka dari itu kalkulator si mesin ngitung selalu ada bersama kami. Kalkulator yang selalu kami andalkan untuk menyelesaikan semua tugas-tugas kami. Bisa dikatakan kalkulator sudah menjadi bagian dari kehidupan kami. Kalkulator lebih setia dari pada pacar dan selalu ada dari pada teman yang selalu datang pas butuhnya saja, eaaak.

2. Yang Berhutang Siapa, Yang Ngitung Anak Akuntansi 

Sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai anak akuntansi, menjadi manusia paling baik hati sedunia. Tidak kenal siapa orangnya, tidak kenal siapa yang berhutang, lah malah kami yang disuruh menghitungnya. Giliran udah kelar ngitungin utang dan laba / ruginya malah kami ga kecipratan keuntungannya. Nasib badan, hadeh.

3. Ketelitian Tingkat Dewa 

Kehidupan anak akuntansi sangat penuh dengan ketelitian. Bagaimana tidak, kehilangan satu nol saja bisa menjadi malapetaka. Apalagi kehilangan kamu, hehe. Kami sangat teliti dalam mengerjakan setiap tugas, jangan sampai ada satu (1) angka saja yang kurang atau berlebih. Kalau itu terjadi maka hasil akhirnya akan menjadi tidak seimbang atau tidak balance. Maka dari itu ketelitian sangat kami perlukan.

4. Pantang Pulang Sebelum Balance

Ini dia moto hidup kami sebagai anak akuntansi, Pantang Pulang Sebelum Balance. Kalimat ini sudah mendarah daging dalam kehidupan kami. Bagi kami tugas adalah sebuah tanggung jawab yang mempertaruhkan kehormatan. Ketika antara debet dan kredit tidak balance, maka kami harus tetap berjuang mencari akar permasalahannya sampai semuanya menjadi balance. Seperti yang aku katakan tadi di atas, bahwa ketelitian adalah kunci kesuksesan kami dalam menyelesaikan tugas.

5. Manusia Super Perhitungan Mengenai Uang 

Banyak orang yang bilang bahwa anak akuntansi orangnya pelit-pelit. Padahal kami tidak pelit, hanya saja kami lebih teliti dalam penggunaan uang. Karena kami tahu bagimana rasanya kalau antara debet dan kredit tidak balance bisa membuat kepala puyeng, hehe. Itulah sebabnya kami menjadi perhitungan mengenai uang dan ga pernah mau rugi gara-gara uang.

6. Tiada yang Nikmat Selain Balance 

Hayo siapa nih yang suka teriak-teriak kegirangan kalau ternyata debet dan kreditnya balance. Seperti orang kejatuhan uang 1 Milyar saja, girangnya bukan main. Bukannya lebay, itulah kebahagiaan dan kenikmatan hakiki bagi kami anak akuntansi. Setelah mengerjakan tugas yang membuat otak kelelahan, akhirnya semua hasil akhirnya balance atau seimbang antara debet dan kredit. Ya ampun, kenikmatan yang tiada tara.

Itulah kehidupan anak akuntansi yang tidak dimiliki jurusan lain. Sebenarnya ada banyak lagi sih, hanya saja aku merangkumnya menjadi enam (6). Mungkin teman-teman ada yang mau menambahkan lagi silahkan isi saja di kolom komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Putih Abu-abu

Koalisi Hati dan Pikiran Dalam Dialog Diri

Nyanyian Menutup Hari, Harmoni dari Perawang Kota Industri