Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Koalisi Hati dan Pikiran Dalam Dialog Diri

Gambar
  Ilustrasi Sebuah dialog hati dan pikiran dalam diri seorang anak manusi a Pada malam yang sunyi di sebuah kota kecil. Dalam bilik kos berbentuk persegi empat tempat seorang anak manusia bernaung. Anak manusia itu adalah diriku.  Sunyinya malam paling asik untuk merenungi setiap hal yang telah terjadi dan dilalui. Entah mengapa acapkali rawan untuk menangis dalam perenungan. Ditambah malam itu sunyi tanpa cengkrama, hanya nyanyian cicak bersahutan memecah keheningan. Atmosfer malam pun menyapa lewat dinginnya yang menusuk sampai tulang. Seakan ingin terlibat juga dalam penjagaan. Dalam sepi itu hanya hati dan pikiran sendiri yang dapat berdialog. Koalisi antara hati dan pikiran menghadirkan emosi yang berkecamuk tak tentu arah. Merefleksikan setiap tragedi maupun kemisri yang telah lalu. Aku seakan bebas dalam hidup, hanya ada aku yang mengencani ego sendiri. Ego yang terus dituntut untuk dewasa agar selamat dalam perjalanan hidup yang dikemudikan akal nurani. Bagian pembuka pikiran m

Katanya Sudah Merdeka, Kok Masih Makan Mie Instan?

Gambar
  Ilustrasi (Kompas Health) Ditulis oleh Yogi Kurniawan, mahasiswa gila yang suka menulis. Makna Merdeka Bagi Anak Kos Celotehan di agustusan yang kata orang bulan kemerdekaan. "Kemerdekaan ialah hak segala bangsa." Kutipan ini mengisyaratkan bahwa setiap orang atau individu atau manusia berhak atas sebuah kemerdekaan tak terbatas pada ras, etnis, suku, bangsa bahkan agama.  Secara umum merdeka diartikan sebagai sebuah kebebasan dari penjajahan. Namun kini, merdeka dapat dimaknai secara luas. Sangat konyol rasanya jika setiap orang dibatasi dalam memaknai merdeka, sementara esensi merdeka adalah adanya kebebasan. Setiap orang tentu punya persepsi dalam mendefinisikan makna merdeka.  Boleh jadi seorang juru parkir mendefinisikan makna merdeka yaitu ketika banyak kendaraan yang diparkirkan kepadanya. Atau makna merdeka bagi seorang pedagang online shop ketika kebanjiran order. Seluas itu orang-orang dalam memaknai merdeka dalam hidup mereka. Namun, apa jadinya jika merdeka ini

Masa Depan di Ujung Puntung Rokok

Gambar
Ilutrasi Penulis : Yogi Kurniawan Anak-anak dan pemuda merupakan aset berharga yang dimiliki bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang besar, peran anak-anak dan pemuda sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan masa depan bangsa ini. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030 mendatang. Tentu perlu dipersiapkan generasi unggul sebagai sumber daya manusia berkualitas di masa yang akan datang untuk pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Namun apa jadinya jika anak-anak dan pemuda hari ini terindikasi akan dampak zat adiktif, seperti rokok misalnya. Rokok merupakan produk tembakau yang dikonsumsi dengan cara dibakar lalu dihisap. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahaya rokok jika terus dikonsumsi, diantaranya seperti menyebabkan serangan jantung, gangguan pernapasan, bahkan parahnya sampai pada kematian. Para ahli juga menyebutkan bahwa satu batang rokok mengandung kurang lebih 4000 jenis zat berbahaya bagi kesehatan [1] . Efek samping ketika mengonsumsi roko

Setelah Putih Abu-abu

Gambar
Ilustrasi by youtube Tadkala Ceritaku Saat Kelulusan Putih Abu-abu Aku sedang ingin berbagi cerita. Anggap saja sobat pembaca adalah pendengar baik yang tidak akan ngantuk mendengar celotehanku. Sebelumnya aku ucap terima kasih sudah mampir. Jauh sebelum masa sekarang tiba tepatnya jauh sebelum aku mengenakan seragam atasan putih dan bawahan abu-abu, aku sering membayangkan indahnya kisah para pelajar yang berbalutkan seragam putih abu-abu ini. Mulai dari pertemanan, percintaan, prestasi, pengalaman, hingga masa setelah kelulusan betapa serunya  masa SMA pikirku saat itu. Silih berganti hari, waktu terus berlalu hingga tak terasa telah mengantarkanku pada masa yang aku idamkan itu. Di awal menjalani memang tidak ada yang melesat dari sebagian ekspektasi dulu, aku pun merasa nyaman berada di masa tersebut.  Menyenangkan sekali di masa ini penuh dengan drama persahabatan, cinta monyet, pengalaman, bahkan kompetisi persaingan berebut dan berburu prestasi menjadi terasa jauh lebih berbobot

Suara Anak Indonesia

Gambar
Penulis : Yogi Kurniawan Tulisan ini pernah dibuat dalam bentuk vidio oleh teman-teman Selasar Bersatu pada 2020 Poto : Peringatan Hari Down Syndrome sedunia kab. Rokan Hilir (2018) Suci adalah fitrahku, jangan warnai aku selain putih. Gembira adalah inginku, jangan jebak aku dalam setiap permasalahanmu. Bermain adalah hidupku, jangan kurung aku dalam segala tekanan darimu. Aku masih terlalu belia, aku pun masih terlalu lemah dan tak berdaya, maka lindungi aku dengan cinta dan kelembutanmu. Aku belum terlalu fasih dalam berbicara dan pikiranku pun masih sebatas tentang aku, maka dengarkanlah suaraku dan biarkanku bercerita tentang keluh kesahku.  Bagaimanapun keadaanku, terlahir seperti apapun aku, aku juga punya hak yang sama seperti mereka. Perlakukanku layaknya sebuah kertas putih, karena aku mudah robek juga mudah dikotori oleh tinta-tinta yang kau goreskan. Semua tentang aku seorang insan kecil yang Tuhan titipkan untuk dijaga dan disayangi, karena aku seorang anak. Inilah suaraku